foto : istimewa

Hampir seluruh sektor perekonomian terdesak saat pandemi Covid-19 merebak. Berbagai kebijakan pembatasan untuk mencegah penyebaran virus Corona mengakibatkan pergerakan ekonomi melambat. Termasuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, banyak dari mereka yang bangkrut dan tak mampu bangkit kembali karena tak punya modal.

Pemerintah Kota Mojokerto menerapkan 4P guna membantu sektor industri dan perdagangan agar lekas pulih. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan program 4P adalah singkatan dari Pelatihan, Pendampingan, Pemberian bantuan sarana dan prasarana, serta Pembentukan koperasi. "Program pemulihan ekonomi dampak pandemi Covid-19 ini telah terlaksana sejak tahun 2020 sampai 2022," kata Ika Puspitasari saat berkunjung ke kantor Tempo, Selasa, 30 Agustus 2022.

Peserta program 4P ini, adalah para penerima bantuan sosial dan pelaku UMKM. Terdapat 21 jenis pelatihan dan 17 jenis inkubasi sejak Januari 2021 sampai Mei 2022.

Pada 2021, dari 2.189 peserta yang tervalidasi, sebanyak 1.957 di antaranya lulus inkubasi. Sementara hingga Mei 2022, tercatat 2.193 peserta program 4P dan yang mengikuti proses inkubasi sebanyak 1.257 peserta, dengan empat jenis inkubasi.

Demi mengurangi beban para pelaku UMKM, pemerintah Kota Mojokerto juga memberikan diskon retribusi, termasuk retribusi pasar sebesar 20 persen selama pandemi. Ada pula pembebasan sewa rest area selama 1,5 tahun sejak Juni 2021 sampai Desember 2022 nanti. "Kami juga menerapkan pembebasan denda pajak daerah hingga bimbingan teknis dan pendampingan bagi pedagang untuk masuk e-marketplace bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika," ujar Ika Puspitasari.

Selanjutnya, Pemerintah Kota Mojokerto menggelar berbagai pameran lokal dan mengikuti pameran regional hingga nasional dengan mengajak pelaku UMKM untuk berpromosi dan menjual produk mereka. "Kami juga mengikuti misi dagang antar-provinsi yang difasilitasi oleh Provinsi Jawa Timur untuk mengenalkan produk dari Kota Mojokerto," katanya.

Pelaku UMKM yang telah mengikuti program 4P di tahun pertama akan mendapatkan bantuan sarana dan prasarana untuk meningkatkan produksi dan pemasaran. Fokus pemasaran yang disasar adalah pemasaran online dan offline dengan membuka lokasi berjualan baru, misalkan di rest area, kafe, galeri batik dan sepatu, hingga pusat perbelanjaan.

Ika Puspitasari menambahkan, penting juga meningkatkan kualitas melalui standarisasi produk seperti label Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), halal, uji nutrisi, Nomor Indus Berusaha (NIB), Standar Nasional Indonesia (SNI), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kami juga memfasilitasi pelaku industri kecil menengah untuk mendorong mereka ekspor melalui kerja sama dengan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), dan INA Access (INA-LAC) untuk memasuki pasar Amerika Latin serta potensi pasar ekspor lainnya. Pemerintah Kota Mojokerto pun menerapkan program Bedah Warung untuk meningkatkan produktivitas dan penjualan warung-warung di seluruh wilayah. 


Pemerintah Kota Mojokerto menerapkan 4P guna membantu sektor industri dan perdagangan agar lekas pulih. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan program 4P adalah singkatan dari Pelatihan, Pendampingan, Pemberian bantuan sarana dan prasarana, serta Pembentukan koperasi.