Prinsip Menjadi Wirausaha

Saat ini ada jutaan orang yang menggeluti usaha mikro, kecil, dan menengah. Merekalah andalan perekonomian Indonesia. Usaha-usaha yang awalnya belum memiliki karyawan dalam jumlah besar hingga dipimpin seorang atau beberapa orang wirausaha saja, kini menjelma menjadi usaha-usaha dengan karyawan yang lebih banyak dengan kolaborasi usaha yang lebih baik. Untuk mencapai itu, tentunya seorang wirausaha haruslah mandiri, tahan banting, fleksibel dalam bergerak, dan efisien. Maka, seorang wirausaha sejati harus memegang prinsip menjadi wirausaha. 

Berwirausaha Bukan Sekedar Tumpangan Hidup
Sekalipun UMKM telah menjadi tumpuan hidup yang penting, tetapi perlu dipahami bahwa tidak semua orang yang berusaha itu adalah entrepreneur (wirausaha). Seorang entrepreneur adalah orang yang berusaha dengan keberanian dan kegigihan sehingga usahanya mengalami pertumbuhan. Jadi, pertumbuhan adalah kata kuncinya. Seorang entrepreneur adalah seorang yang "moving forward", maju terus ke depan. Usahanya tumbuh dari waktu ke waktu, dari satu kedai menjadi lima, sepuluh, seribu. Dari warung kecil menjadi usaha besar. Dari lima karyawan menjadi ratusan karyawan.

Berwirausaha Berarti Bersahabat dengan Ketidakpastian

Salah satu karakter utama seorang wirausaha adalah persahabatan yang kental dengan ketidakpastian. Wirausaha pasti akan menghadapi ketidakpastian dari hari ke hari. Keadaan usaha bisa berbalik 180 derajat, tak ada penghasilan tetap setiap harinya, harga bahan mentah yang bisa berubah setiap hari, teknologi yang terus berubah, dan bentuk ketidakpastian lainnya. Hal ini tentunya menjadi kesulitan dalam berusaha. Bagi seorang wirausaha, kesulitan seperti ini bukan akhir dari langkahnya. "Pemenang tak pernah menyerah", begitulah falsafahnya. Kesulitan dan ketidakpastian adalah tantangan. Mereka yang bersahabat dan mengenal betul karakter-karakter ketidakpastian dan mampu mengambil manfaat besar darinya, itulah wirausaha sejati.


Berwirausaha Adalah Usaha Sesungguhnya, Bukan Spekulatif.

Usaha sungguhan adalah samudra luas yang digeluti seorang wirausaha. Tidak ada jalan pintas dan cepat untuk menjadi kaya.  Lagipula, kaya bukanlah tujuan hidup seorang wirausaha, melainkan hidup mandiri dan bahagia. Usaha-usaha spekulatif ditujukan untuk mengejar kekayaan dalam waktu singkat, tanpa kerja keras yang justru akan menjerumuskan pemiliknya pada sifat serakah, tak pernah merasa puas, berlaku tidak etis, merugikan orang lain, menghalalkan segala cara, dan sebagainya. Berwirausaha adalah usaha sungguhan, dimana seorang wirausaha bekerja keras dan penuh inovasi untuk memperoleh kebahagiaan jangka panjang, mengurangi ketergantungan pada uang tetapi mengutamakan tata nilai.


Sumber : Modul Kewirausahaan (2010) oleh Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., dkk.